Senin, 25 Agustus 2014

10 Jurusan Ini Paling Mudah Cari Kerja



Fakta Unik Menarik kali ini akan membahas tentang 10 Jurusan Ini Paling Mudah Cari Kerja, Semoga menambah pengetahuan dan wawasan Anda. Selamat membaca!

Ada banyak faktor seseorang mudah memperoleh pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi, bisa faktor kemampuan pribadi atau faktor lain di luar diri sendiri.

Kesesuaian latar belakang pendidikan Anda dengan tren karier yang berkembang belakangan juga bisa memengaruhi. Menurut survei yang dilakukan oleh Higher Education Statistics Agency di Inggris, seperti dikutip dari Telegraph, ada 10 jurusan yang alumninya paling mudah memperoleh pekerjaan. Apa saja?

1. Fisika
Sekitar 89,9 persen dari seluruh sarjana Ilmu Fisika di rentang waktu 2010-2011 menemukan pekerjaan atau melanjutkan studi mereka paling lambat 6 bulan setelah lulus.

2. Matematika
Para lulusan Matematika terkenal banyak dicari di lapangan pekerjaan. Menurut survei ini, sebanyak 89,9 persen alumni jurusan Matematika yang lulus tahun 2010/2011 juga sudah mendapatkan pekerjaan atau melanjutkan studi paling tidak 6 bulan setelah lulus.

3. Sejarah dan Filsafat
Kehadiran dua jurusan ini dinilai mengejutkan. Pasalnya, sekitar 90,1 persen lulusannya juga telah menemukan pekerjaan atau meneruskan studi ke jenjang yang lebih tinggi hanya dalam 6 bulan. Mereka kerap menyingkirkan pencari kerja lainnya dalam lapangan kerja umum, bahkan yang berasal dari jurusan Teknik, Arsitektur, dan Ilmu Komputer.

4. Bahasa
Kemampuan untuk berbicara dalam bahasa asing merupakan kemampuan yang sangat berharga dalam bursa lapangan kerja dewasa ini. Pada rentang waktu 2010/2011, sekitar 90,3 persen lulusan Bahasa bekerja sesaat setelah lulus.

5. Biologi
Belajar Biologi tentu saja tak selalu harus di lapangan. Banyak bidang pekerjaan yang bisa dimasuki oleh lulusan jurusan ini, apalagi yang terkait bioteknologi dan industri terkait yang kini tengah booming. Tercatat, sekitar 90,9 persen sarjananya segera memperoleh pekerjaan atau melanjutkan studi setelah lulus.

6. Pertanian dan jurusan lain yang terkait
Pertanian sering dianggap kurang elite dalam pendidikan tinggi. Namun, dewasa ini, pertanian dan bidang lain yang terkait memiliki lapangan kerja yang luas dan ilmu yang berguna secara langsung. Setidaknya, sekitar 91,3 persen sarjana yang lulus pada tahun 2010/2011 menemukan bekerja hanya dalam enam bulan setelah lulus.

7. Hukum
Jika hanya diberi satu pilihan jurusan yang dijamin lulusannya bakal cepat bekerja dengan gaji yang sesuai pula, pastilah itu jurusan Hukum. Sudah bukan rahasia lagi, para alumni lulusan ini mudah mencari kerja. Menurut survei, 91,9 persen lulusan Hukum di tahun 2010/2011 langsung bekerja setelah lulus.

8. Jurusan terkait obat-obatan
Lapangan pekerjaan jurusan yang terkait obat-obatan sangat luas, salah satunya saja biomedis serta neurologi. Sekitar 94 persen alumni jurusan ini cepat memperoleh pekerjaan setelah lulus.

9. Pendidikan
Dengan pendidikan di tempat kedua, survei ini makin menunjukkan kebutuhan yang besar akan guru. Menurut survei, sekitar 94,8 persen alumninya langsung bekerja sesaat setelah lulus dari perguruan tinggi.

10. Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Kedokteran Hewan
Para lulusan dari jurusan ini memang dikenal cepat memperoleh pekerjaan begitu lulus. Survei menunjukkan sekitar 99,4 persen para lulusan kedokteran mendapatkan pekerjaan atau melanjutkan studi paling tidak 6 bulan setelah lulus
 Assalamualaikum

Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa fakultas TP, terutama mahasiswa penerima Beasiswa PPA, BPP-PPA dan Bidik Misi agar dapat hadir pada hari rabu ( 27 Agustus 2014 ) jam 11.00 wib di Ruang Pilot Plan dalam acara "Penulisan Proposal PKM tahun 2014"

Terima Kasih :)

Jumat, 18 Juli 2014

Informasi Beasiswa BAZIZ dan PPA/BBM


1. SK Penerima Beasiswa Nurul Ilmi sudah diturunkan pihak rektorat dan nama-namanya sudah dicantumkan di mading fakultas. Bagi mahasiswa yang tercantum namanya disilahkan menandatangani berkas penerimaan bazis di ruang Bazis lantai II gedung rektorat unand dan menyerahkan no.rek bank BNI atau bank Nagari
 

2. Untuk SK penerima beasiswa PPA BBM, belum diturunkan pihak rektorat. Dan nama-nama yang dicantumkan dulu adalah seleksi dari fakultas. Kemungkinan besar nama-nama yang dicantumkan dulu akan diturunkan SK nya oleh pihak rektorat.

Info selanjutnya pantau @fatetaUA atau gabung ke grup FB BEM KM Fateta Unand Center

Terima Kasih
BEMKMFATETA
Solid&Sinergis

Yuk Mengenal BEM !

Organisasi Mahasiswa, pada dasarnya terbagi menjadi 2 (dua) kelembagaan, yaitu Lembaga Legislatif yang bertugas sebagai pengawas jalannya kerja-kerja organisasi (fungsi kontrol) dan Lembaga Legislatif yang menjalankan seluruh kerja-kerja organisasi. Pada awalnya organisasi mahasiswa di tingkat Universitas bernama Dewan Mahasiswa atau yang lebih dikenal dengan DEMA(1965 hingga 1978), dalam proses berjalannya DEMA sangat kritis terhadap kebijakan-kebijakan baik di intern kampus ataupun di luar kampus.
Pada perkembangan selanjutnya, Dewan Mahasiswa “dilikuidasi” oleh pemerintah pada tahun 1980-an dengan diberlakukannya peraturan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang salah satu produknya yaitu Surat Keputusan MENDIKBUD No. 0457/U/1990 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan dengan bentuk Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi.
Peranan dan fungsi Badan Eksekutif Mahasiswa di peguruan tinggi merupakan pusat sentral dan pimpinan tertinggi dalam pengembilan kebijakan di kalangan masrakat mahasiswa universitas. Dalam hal ini BEM universitas harus mengambil keputusan dan kebijakan dalam suatu kepemerintahan negara mahasiswa harus kritis terhadap kebijakan-kebijakan baik di dalam lingkuangan kampus maupun luar kampus.
Badan Eksekutif Mahasiswa merupakan ujung tumbak dalam menjalankan segela aspek ke tata pemerintahan dan penyampain aspirasi rakyat. Membela masyarakat yang merasa di rugikan oleh pejabat universitas dan menstabilkan keadaan negara mahasiswa baik berupa keamanan, kesejahteraan, juga kebebasan dalam menyapaikan pendapat baik secara lisan maupun dalam tulisan.
Sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa di peguruan tinggi dan menaungi element yang berada di universitas juga memiliki jalur koordinasi dengan unit kegiatan mahasiswa dan DPM juga DPF. Untuk menjaga kestabilan dan kebijakan yang sepihak hendaknya element tersebut dapat bekerja sama dalam pengambilan keputusan, baik berupa pengambilan keputusan maupun dalam pencapain visi dan misi presiden terpilih.
Kepentingan golongan dan kepentingan partai sekarang yang menjadi permasalahan bagi politis kampus dan menjadi wacana tuntutan bagi seluruh politisi kampus, bahwasanya di Badan Eksekutif Mahasiswa telah ada keterlibtan Partai Politik yang berperan penting dalam kebijakan pemerintahan mahasiswa yang belum tau kebenaranya. Tapi hal ini juga harus kita tanggapi karena kita belum mengetahui apakah semua ini merupakan skenario atau permainan politik yang di perankan oleh pihak yang tidak menginginkan segala kebijkan yang di keluarkan pemerintah mahasiswa. Ataupun ini memang benar adanya. Jadi sebagai Badan Eksekutif mahasiswa hendaknya segera mengambil kebijakan untuk perbaiki citra dan nama baik agar masyarakat mahasiswa universitas tidak terprovakasi oleh segala hal yang belum jelas kebenaranya.
Kita harus mengetahui terlebih dahulu bahwasanya mahasiswa bukanlah boneka atau siswa biasa. Berbicara tentang Mahasiswa berarti berbicara tentang salah satu elemen penting dari bangsa ini. Begitu banyak catatatn sejarah ditorehkan oleh mahasiswa dalam perjalanan panjang pergerakan di negeri ini. Jika kita menoleh kembali pada 3 hal bersejarah di negeri ini, maka kita akan yakin bahwa mahasiswa memang bukanlah boneka atau siswa biasa. Pertama, selalu terlintas pada benak saya perjuangan para pemuda yang notabenenya mereka adalah Mahasiswa STOVIA di Tahun 1908. Mereka adalah Budi Utomo, organisasi nasional Pemuda pertama di Indonesia yang didirikan oleh Sutomo. Itu baru satu catatan penting. Peran mahasiswa yang tak kalah pentingnya terjadi di tahun 1928, yaitu Sumpah Pemuda. Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua yang menghasilkan sumpah pemuda ini berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Yang masih teringat pula oleh kita, yaitu peristiwa 12 Mei 1998. Ribuan mahasiswa berhasil mengubah nasib ratusan juta rakyat Indonesia dan menjadi actor vital dalam sejarah penegakan demokrasi di Indonesia.
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, apakah mahasiswa yang dikatakan sebagai agen perubahan dan kaum yang kritis mau terjebak oleh pihak-pihak tertentu yang ingin membuat kita sebagai mahasiswa menjadi boneka yang mau diapakan semau mereka? Pertanyaan itu hanya kita yang bisa menjawab sebagai seorang mahasiswa.
Menjadi mahasiswa adalah sesuatu yang tidak mudah, namun tidak perlu dipersulit. Terkadang kita menganggap bahwa mahasiswa harus demo anarkis. Ada pula yang beranggapan bahwa mahasiswa haruslah jarang masuk kuliah dan lebih mementingkan organisasi. Menurut pandangan saya, semua itu tidak ada yang totally true, dan tidak ada pula yang totally wrong. Hidup ini penuh pilihan dan setiap pilihan harus memiliki skala prioritas dan akan disertai dengan berbagai trade off dan konsekuensi. Begitu pula dengan pilihan untuk menjad mahasiswa.
Sudah seharusnya kita menghargai keputusan seorang mahasiswa untuk memilih BEM sebagai tempat untuk berorganisasi. Karena tentunya mereka memiliki tujuan yang berbeda-beda. Seperti layaknya mahasiswa yang mengikuti organisasi minat bakat. Mahasiswa yang hobi mendaki gunung akan memilih organisasi Mahasiswa Pecinta Alam. Mahasiswa yang pintar bernyanyi akan memilih organisasi yang berhubungan dengan bidang tarik suara. Sama halnya dengan mahasiswa yang peduli terhadap sesama, mungkin akan memilih BEM sebagai tempatnya ‘berekspresi’. Jadi ubahlah pandangan terhadap orang-orang yang ada di BEM, mereka tidak jauh berbeda dengan mahasiswa lain. Adalah oknum-oknum berpemikiran sempit yang membuat gap di antara keduanya.
Oknum-oknum berpemikiran sempit menyebut BEM musuh abadi, padahal setiap kabinet berbeda karakter dan kepengurusan. Orang yang sinis akan mengatakan demonstrasi “gak ada kerjaan”, tapi siapa yang sesungguhnya tidak ada kerjaan? Orang pragmatis akan berfikir kegiatan BEM tidak penting, namun apa yang sudah dilakukannya untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini?

Minggu, 26 Mei 2013

Sejarah UN di Indonesia


Yang namanya Ujian Nasional atau UN pasti semua orang baik dewasa sampai anak-anak tahu. Namun mengenai sejarah panjang mengenai ujian untuk penentuan kelulusan peserta didik pada setiap tingkatan mulai dari jaman perjuangan hingga sekarang tentu tidak banyak yang mengetahui, terutama bagi mereka yang tidak mengalaminya. Pada postingan kali ini saya ingin sedikit menceritakan tentang sejarah perkembangan ujian di Indonesia dari awal hingga sekarang.
Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sistem ujian nasional telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan, perkembangan ujian nasional tersebut yaitu :
1. Periode sebelum tahun 1969
Pada periode ini, sistem ujian akhir yang diterapkan disebut dengan Ujian Negara, berlaku untuk semua mata pelajaran. bahkan ujian dan pelaksanaannya ditetapkan oleh pemerintah pusat dan seragam untuk seluruh wilayah di Indonesia.

2. Periode 1972 – 1982
Pada tahun 1972 diterapkan sistem Ujian Sekolah di mana setiap atau sekelompok sekolah menyelenggarakan ujian akhir masing-masing. Soal dan hasil pemrosesan hasil ujian semuanya ditentukan oleh masing-masing sekolah/ kelompok sekolah. Pemerintah pusat hanya menyusun dan mengeluarkan pedoman yang bersifat umum. Untuk meningkatkan dan mengendalikan mutu pendidikan serta diperolehnya nilai yang memiliki makna yang “sama” dan dapat dibandingkan antar sekolah.

3. Periode 1982 – 2002
Pada tahun 1982 dilaksanakan ujian akhir nasional yang dikenal dengan sebutan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS). dalam EBTANAS dikembangkan sejumlah perangkat soal yang “pararel” untuk setiap mata pelajaran dan penggandaan soal dilakukan didaerah. Pada EBTANAS kelulusan siswa ditentukan oleh kombinasi nilai semester I (P), nilai semester II (Q) dan nilai EBTANAS murni (R)

4. Periode 2002-2004
Pada tahun 2002, EBTANAS diganti dengan penilaian hasil belajar secara nasional dan kemudian berubah nama menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN). Perbedaan yang menonjol antara UAN dengan EBTANAS adalah dalam cara menentukan kelulusan siswa, terutama sejak tahun 2003. Untuk  kelulusan siswa pada UAN ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara individual.
5. Periode 2005 – sekarang
Mulai tahun 2005 untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan yang bermutu, pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) untuk SMP/MTs/SMPLB dan SMA/SMK/MA/SMALB/SMKLB. Sedangkan untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan yang bermutu, mulai tahun ajaran 2008/2009 pemerintah menyelenggarakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) untuk SD/MI/SDLB.

Hitstat

Description

Foto saya
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas yang disingkat dengan Fateta Unand merupakan pengembangan dari Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas yang didirikan pada tanggal 15 Mei 2008 Twitter : @fatetaUA Facebook : BEM KM FATETA UNAND CENTER
Diberdayakan oleh Blogger.

 

© 2013 FATETA UNAND. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top